Search ajah

Senin, 19 Desember 2011

Antropometri dan Indikator Gizi


Antropometri berasal dari kata antropos (manusia) dan metri (pengukuran) yaitu mengukur perubahan dimensi pada tubuh yang bisa menggambarkan status kesehatan perorangan maupun masyarakat. Antropometri digunakan untuk menilai dan meramalkan penampilan, kelangsungan hidup dan kesehatan individual yang mencerminkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan dari suatu populasi. Data tentang status gizi dan infomasi tentang perilaku keluarga serta penyakit yang banyak diderita akan sangat bermanfaat untuk membuat suatu hipotesa perilaku /praktek-praktek mana yang sangat berhubungan dengan status gizi. Melalui antropometri kita akan mengetahui status gizi anak yang menjadi ukuran ukuran apakah anak itu sehat atau tidak.
Indikator yang mencerminkan status gizi dan kesehatan anak
  • Berat Badan terhadap Umur (Weight for Age):
Indikator BB terhadap umur (WAZ) menggambarkan keadaan kurang gizi, baik yang terjadi dimasa lalu atau menahun maupun pada saat sekarang (akut). Indikator BB terhadap umur (WAZ) digunakan untuk mengidentifikasi kondisi gizi yang disebut : Underweight.
Underweight: BB kurang dari standar untuk umur tertentu merupakan perpaduan antara stunting (kerdil) dan wasting (kurus) dan disarankan untuk dipakai sebagai indikator dalam menilai perubahan tingkatan malnutrisi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu indikator ini dapat digunakan untuk keperluan monitoring (misal : di Posyandu).
  • Tinggi Badan terhadap umur (Height for Age) atau panjang badan terhadap umur
Tinggi badan terhadap umur (HAZ) merupakan indikator yang menggambarkan kondisi malnutrisi yang terjadi di masa lalu atau malnutrisi yang menahun. Pada usia di atas usia 2 tahun dampak dari keadaan jangka panjang tersebut mungkin tidak bisa diperbaiki. Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi kondisi gizi yang disebut stunting (kerdil). Indikator TB terhadap umur hanya dapat digunakan untuk tujuan evaluasi dan tidak bisa digunakan untuk monitoring karena tidak akan memberikan perubahan dalam jangka pendek (misalnya 6-12 bulan).
Stunting : TB kurang dari standar untuk umur tertentu, merupakan hasil dari lambatnya pertumbuhan pada masa janin dan pada masa anak-anak sehingga terjadi kegagalan untuk mencapai TB/PB yang diharapkan sesuai dengan TB/PB anak sehat pada umur yang sama. Stunting merupakan indikator dari kegagalan tumbuh di masa lalu yang berhubungan dengan faktor-faktor yang terjadi dalam jangka panjang, seperti kekurangan asupan enerji dan protein dalam jangka panjang, infeksi yang kerap dan berulang-ulang, praktek pemberian makanan yang salah dalam waktu yang lama dan kemiskinan.
  • Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB terhadap PB)
Indeks ini membantu kita untuk mengidentifikasi anak yang menderita kurang gizi akut dan sangat tepat sebagai gambaran dampak jangka pendek dari suatu keadaan, misalnya perubahan musim yang mengakibatkan berkurangnya suplai makanan, atau karena menderita suatu penyakit.
Wasting (kurus) : Merupakan hasil dari kegagalan untuk mencapai BB yang sesuai dengan BB anak dengan TB/PB yang sama. Terjadi karena kegagalan untuk mencapai BB yang sesuai atau karena kehilangan BB yang disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya: intake makanan yang tidak adekuat; penyakit dan berbagai infeksi atau gabungan dari faktor-faktor tersebut.
Prevalensi wasting dapat berubah dengan cepat karena dipengaruhi oleh faktor-faktor jangka pendek, oleh karena itu tidak bisa dipakai untuk evaluasi, tetapi digunakan untuk menjaring atau untuk tujuan program-program emergency.
  • LILA (Lingkar Lengan Atas/ Mid- Upper Arm Circumference atau MUAC)
Digunakan untuk penjaringan secara cepat kondisi malnutrisi akut untuk anak usia 1- 5 tahun.
LILA sangat baik digunakan sebagai indikator untuk mengukur risiko kematian anak dan digunakan untuk situasi emerjensi. LILA pada anak tidak digunakan untuk tujuan evaluasi.
LILA bermanfaat untuk digunakan sebagai indikator keadaaan kurang gizi akut pada orang dewasa dan untuk memperkirakan prevalensi kurang gizi pada suatu populasi.
LILA merupakan indikator independent untuk ibu hamil dan menyusui, oleh karena itu sangat efektif untuk digunakan sebagai indikator status gizi perempuan usia subur. Cut off yang digunakan untuk perempuan usia subur di Indonesia adalah < 23,5 cm.
  • Body Mass Index (Indeks Masa Tubuh)
Didasarkan atas ratio BB terhadap TB dan merupakan indeks yang sangat bagus untuk mengetahui cadangan lemak dan protein. Digunakan untuk melihat kondisi malnutrisi pada orang dewasa.
Rumus : BB dalam kg dibagi TB kuadrat.

Tidak ada komentar: